Selamat Datang Di Kicau Mania

Rabu, 20 April 2011

CIBLEK

Ciblek (Prinia Familiaris) sekilas tampak tampilan burung ini kurang menarik, dengan warna bulu yang kurang memikat (berwarna dominan abu-abu) , suara yang monoton yang sering di perdengarkan ciblek di alam, membuat banyak orang memandang sebelah mata terhadap burung ini. Berbeda dengan sepupunya Prenjak, yang telah lama memikat hati bagi sebagian orang karena kicauannya yang jika bersahutan antara jantan dan betina nampak serasi dan merdu serta enak di dengar. 
Mungkin ketertarikan awal orang akan burung ini adalah karena tampilannya yang aktraktif dan relatif lebih mudah di ”rawat” di bandingkan dengan burung prenjak yang lebih sensitif, maka burung ciblek lebih mudah ”survive”. Sampai saat ini kita masih dapat dengan mudah menjumpai burung ciblek di beberapa pasar burung dengan harga yang relatif ’terjangkau’. Untuk burung ciblek liar yg sudah berumur, kita dapat membeli burung tersebut dengan harga kisaran Rp. 10.000,- sampai dengan Rp. 20.000,- tergantung pasokan barang. Untuk burung ciblek yang masih lolohan atau masih muda harganya di patok kisaran Rp. 25.000,- sampai dengan Rp. 50.000,- tergantung kondisi burung. Cerita akan lain jika burung tersebut sudah ’mau bunyi dan sudah belajar makan voer’, dengan kondisi burung yang sudah demikian, maka sepertinya kita akan dipaksa untuk merogoh kocek agak dalam. Untuk burung yang sudah mau bunyi dan sudah mau makan voer (sebagai pakan utama) maka harga yang dicapai bisa kisaran Rp. 50.000,- sampai dengan 100.000,-. Beda lagi jika ternyata burung tersebut bermental baik, yang akan di ketahui jika burung itu dipertemukan dan mau bertarung dengan burung lain, rasanya harga Rp. 150.000,- akan menjadi tawaran yang menggiurkan untuk kicaumania.
Harga tersebut tentunya akan beda tergantung pada waktu dan tempat juga demand (minat) terhadap burung ciblek. Dan akan berbeda lagi jika kita temui burung dengan kualitas Istimewa.
Burung kualitas istimewa disini biasanya bermental sangat baik, dengan volume yang diatas rata-rata burung ciblek pada umumnya. Tampilannya juga aktraktif dengan gerakan lincah saat berkicau dan menarikan ekornya untuk memperagakan tarian perangnya jika berhadapan dengan musuh/burung ciblek lainnya.
 Variasi suara burung ciblek biasanya senada dan diperdengarkan dengan tempo tinggi (ngotot) dan terus menerus, sehingga enak di dengar. Beberapa ciblek telah dapat di master dengan suara burung lain. Istilah suara tembakan, suara ngebren adalah istilah yang biasa di gunakan oleh penggemar burung ini untuk menggambarkan suara burung ciblek yang sedang berkicau.
Suara tembakan adalah suara burung saat memperdengarkan suara kerasnya secara satu persatu dengan tempo nada yang tidak begitu rapat. Ngebren adalah suara ciblek yang di perdengarkan dengan tempo tinggi/rapat dan keras. Rasanya jarang kita temui burung ciblek yang bersuara ”setengah hati”. Variasi suara burung ini akan tergantung pada kecerdasan burung dalam menangkap dan merekam suara burung lain disekitarnya.
Sebenarnya ciblek merupakan burung yang layak kembali untuk dilombakan pada kelas tersendiri. Sudah sepantasnya burung ini tidak lagi di pandang sebelah mata dan dianggap sebagai burung ”kelas II”. Burung ini terkenal memiliki mental yang baik, kemampuan aktraktif-nya pun sangat enak di pertontonkan, layaknya melihat miniatur burung petarung seperti hwa mei yang sedang bertempur dengan gaya fighter membuka sayap dan mengibas-ngibaskan ekornya turun dan naik pada tangkringan sebagai atraksi menekan mental lawannya. Kriteria penilaian burung ini dapat di nilai dari variasi lagu, mental, gaya saat menghadapi lawan, serta tidak lupa kicauan yang bertempo cepat, tebal dan tajam.
Mental burung ciblek yang sudah ’jadi’ tidak perlu di ragukan lagi. Penulis beberapa kali menemukan ciblek yang bermental sangat baik, yang bukan saja berani bersahutan dengan burung sejenis, namun burung ciblek yang sudah jadi terkenal berani berkicau dan bersahutan dengan burung yang secara fisik maupun volume suara lebih besar.
Tidak saja untuk di pertandingkan, burung ciblek juga dikenal sebagai burung ”master” yang baik, khususnya untuk burung kenari, branjangan, cucak hijau dan lainnya.
Ini dimungkinkan, karena burung ini yang akan ”ngotot” berkicau jika mendengar suara burung lain, sehingga cocok untuk masteran burung lain karena akan berkicau setiap saat, juga suara burung ini akan sangat menonjol dan biasanya di gunakan sebagai senjata ”tembakan” bagi burung lomba (Maskot).

berdasar kan literature yang saya baca. melihara bahanan ciblek sampai berhasil ada beberapa macam tipe bahanan ciblek/prenjak:

1.Bahanan tangkapan liar tua
Tipe bahanan ini sangat minim tingkat keberhasilannya,karena tipe ini harus terus disuplai keroto sebanyak-banyaknya ( hampir gak mungkin mau makan voer)
kemungkinan burung bisa bunyi sangat kecil.


2.Bahanan tangkapan liar muda (baru mulai belajar bunyi)
tipe bahanan ini masih memiliki harapan, latih untuk makan voer sampai berhasil, sampai mau bunyi dan hampir 4 bulan setelah mulai bunyi , burung biasanya  mulai gacor, tapi harus tetap di suplai keroto setiap hari sebagai EF.

3.Bahanan tangkapan liar piyik (baru keluar sarang)
Tipe bahanan ini punya harapan besar untuk diolah. Tapi harus telaten dalam perawatannya,karena masih sangat tergantung dengan suplai makanan dari indukan jadi kita masih harus melatih makan dengan cara diloloh.


4.Bahanan anakan dari sarang langsung
Tipe ini yang tingkat keberhasilnnya paling tinggi. tinggal telatennya meloloh dan melatih makan sampe makan voer, untuk tipe ini burung disarankan sering didekatkan dengan burung jenis lain untuk melatih mental. tapi jangan di dekatkan dengan burung sejenis yang sudah dewasa karene akan pengaruh ke mentalnya terhadap manusia dan burung jadi terlalu birahi jika nantinya sudah jadi.Cukup di dekatkan pada jarak 5-7 meter dari ciblek yang sudah dewasa,hanya sekedar melatih suaranya saja.

Ciblek masih muda alias baru belajar bunyi bagus diisi suara kutilang emas,kenari,black throat,prenjak dan gereja,tapi suara alamnya harus tetap ada.

Tips memilih ciblek bahan :

1. cari bahan yang sehat (lincah, berdiri kokoh, jangan terlalu tua)
2. kalo bisa jangan beli bahan pada musim pancaroba/pergantian musim (cuaca sering tidak mendukung)
3. sangkar digantung ditempat yang tenang, dan tiga bagian sisi sangkar ditutup kerodong/ koran
4. sediakan makanan kroto, ulat hongkong (untuk waktu tertentu, misal 1 minggu)
5. jangan dimandikan dulu, kalo gereh dia akan main air sendiri, untuk itu tempat minum dicopot listnya (supaya kalo masuk nggak kejepit)
6. kalo 1 minggu ciblek/prenjak bahan sudah bertahan dan sehat, baru bisa dilakukan treatment untuk melatih makan voer.

Sexing Ciblek :


Kalau dari anakan :
A.jantan :
-warna bulu cenderung warna abu2 kehijau-hijauan terutama bagian kepala ( hijaunya keliatan lebih pekat dibanding betinanya)
-badan cenderung lebih besar
-tidak ada bulu warna garis putih di atas matanya (kalaupun ada pasti sangat sedikit atau samar)
-waktu ekor sudah mulai sepanjang 2-2.5 cm sudah mulai belajar bunyi
-kepalanya lebih besar dari betinanya

B.betina :
-warna bulu abu-abu pada kepalanya
-postur badan lebih kecil
-ada bulu warana garis putih diatas matanya
-tidak akan ngeriwik
-kepala kecil


Kalau sudah dewasa :

A.jantan :
-warna kepala,punggung,samping leher,dan dada berwarna abu-abu
-warna paruh atas dan paruh bawah berwarna hitam ( untuk burung berumur < 1 tahun warna paruh bawah akan hitam secara perlahan ) dan jika sudah dewasa benar,warna lidahpun akan menghitam
-badan besar
-ekor lebih panjang
-bulu warna garis putih di atas mata tidak ada

B.betina :
-warna kepala, punggung,samping leher, dan dada berwarna abu2 semu coklat
-warna paruh atas hitam,sedangkan paruh bawah berwarna putih
-badan kecil
-ekor pendek
-bulu warna putih di atas mata terlihat semakin jelas
-bunyinya cuma kikikiik....kikikikik....apalagi kalo denger jantannya bunyi

NB: bedain ciblek muda,dewasa dan tua bisa dilihat selain dari warna bulu dan paruh bisa juga dilihat dari warna matanya. kalo matanya da merah banget berarti da tua. semakin merah matanya berarti semakin tua umur burung.

Masalahnya tidak semua kicaumania tahu bagaimana cara membikin ciblek menjadi gacor dan layak untuk dijadikan burung klangenan dirumah, nah berikut ini akan saya bagikan tips merawat ciblek agar menjadi gacor owor owor yang saya rangkum dari berbagai sumber.

Nah ini dia cara bikin gacor ciblek:
  1. Mulai dari pemilihan bahanan seperti yang sudah diuraikan diatas.
  2. Pola Perawatan.
    Masalah perawatan untuk ciblek dan brenjak tidak terlalu rumit. Cukup dimandikan 2x sehari pagi jam 9 (jemur dulu sebelumnya) dan sore jam 4.
  3. Penjemuran.
    Ciblek dan brenjak tipe burung yang senang panas (terutama ciblek) bisa dilakunan penjemuran setelah dimandikan selama 2-3 jam.
  4. Pakan dan EF.
    Untuk pakan berikan Voer hijau dan untuk EF, berikan keroto setiap hari sebanyak 1 sendok makan pagi dan sore setelah dimandikan untuk yang baru belajar bunyi sampai umur 8 bulan (untuk bahanan dari anakan sarang ataupun anakan tangkapan)
    setelah lebih dari umur 8 bulan cukup kasih 1 sendok makan keroto pada pagi hari setelah dimandikan.
Untuk menambah stamina persiapan tarung kasih jangkrik kecil 1 sebelum ditarungkan. Jangan kasih UH dalam banyak kasus burungnya malah sakit dan yang parah matanya malah buta.

Ciblek jangan terlalu sering didekatkan dengan burung sejenis.Cukup di jarak 3-4 meter jika ada lebih dari 1 burung. Kalau bisa jangan saling di lihatkan terlalu sering, karena kadang birahinya tidak terbendung dan malah jadi amarah alhasil nyabutin ekornya sendiri. kalo udah terlanjur kelewat birahi coba carikan betina dan cukup di masukan betinanya sekedar pelampiasan birahinya saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar